Wakaf seringkali disalahartikan hanya untuk orang “super kaya” yang memiliki tanah berhektar-hektar. Padahal, dalam semangat Yayasan Wakaf Produktif Abadi Peduli, kita mengusung filosofi Minang “Sato Sakaki” (ikut serta walau sedikit).

Wakaf adalah instrumen abadi. Berbeda dengan zakat yang habis dibagi, wakaf adalah pokok yang ditahan dan hasilnya terus mengalir. Sejarah mencatat bagaimana wakaf Sumur Utsman bin Affan yang dimulai ribuan tahun lalu, kini berkembang menjadi hotel dan kebun kurma yang terus memberi manfaat.

Saat ini, YWP-AP tengah mengembangkan aset wakaf produktif di kawasan strategis dekat Pasar Aur Bukittinggi yang direncanakan untuk gedung komersial dan rumah walet. Keuntungan dari pengelolaan ini nantinya akan membiayai sekolah gratis dan klinik sehat bagi dhuafa.

Mari bergabung dalam gerakan ini. Wakaf anda, sekecil apapun, adalah investasi peradaban yang tak mengenal batas waktu.